game asyik

•September 16, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

Dino Run

Surga dimana yha?

•September 16, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

Dimana Surga
Oleh: YM.Bhiksuni Myosho Obata

Kita baru saja melaksanakan Upacara Urabon Segakie. Upacara ini berarti memanggil arwah-arwah yang menderita dan berdoa agar mereka diberikan kenyamanan. Jadi, kita semua bersama-sama berdoa untuk dan memberikan kenyamanan kepada para arwah leluhur kita dan seluruh arwah di alam semesta.

Selain itu, jika seseorang meninggal dunia, kemanakah mereka pergi ? apakah mereka pergi ke Surga atau Neraka atau mereka memasuki kekosongan ? Jika Surga dan Neraka itu ada, dimanakah letaknya ? Hari ini, Saya ingin membagi cerita dan jawaban mengenai dimana itu Surga dan Neraka.

Jika sekiranya Surga dan Neraka itu ada, apakah kamu tahu bagaimana keadaan mereka ? Mari Saya ceritakan sebuah cerita agar kalian mengerti ceramah pada hari ini. Pada suatu ketika terdapat dua orang laki-laki yang mati bersamaan. Sebuah keajaiban terjadi, ternyata mereka hidup kembali. Salah seorang dari mereka melihat bagaimana keadaan surga. Dan yang seorang lagi melihat keadaan neraka. Ketika keluarga mereka mendengar cerita mereka, mereka semua menjadi bingung karena surga dan neraka kelihatan sepertinya sama. Jadi, sekarang Saya akan menjelaskan bagaimana kelihatan dari surga dan neraka itu.

Menurut kedua laki-laki itu, baik surga maupun neraka terdapat sebuah meja yang besar dan bagus. Keadaan sekeliling meja pun kelihatan sama. Berbagai macam bunga bermekaran dan burung-burung bernyanyi. Orang-orang yang telah meninggal duduk mengeliling meja tersebut. Diatasnya tersedia berbagai macam makanan enak, termasuk makanan Indonesia.

Kedua meja di surga dan neraka kelihatan sama, sepintas tidak terdapat perbedaan diantara mereka. Namun, jika diteliti terdapat satu perbedaan diantara mereka. Orang-orang di surga kelihatan bahagia dan sehat, dan mereka selalu ketawa dan bersantai berbincang-bincang satu sama lainnya. Sedangkan, orang-orang di neraka terlihat sangat marah dan kurus, kelihatan sepertinya mereka tidak makan apapun. Kenapa mereka kelihatan seperti itu ? tanya keluarga kedua laki-laki tersebut. Mereka mengatakan bahwa orang-orang di surga dan neraka mempunyai sepasang sumpit. Namun, sumpit ini tidak sama dengan yang ada pada umumnya. Panjang sumpit itu mencapai 1 meter. Ia dapat menjangkau orang yang duduk diseberang meja.

Ketika orang di neraka itu kelaparan dan ingin memakan makanan yang ada didepannya, ia mencoba untuk mengambil beberapa makanan. Ia dapat mengambilnya dengan sumpit, tetapi ketika ia akan memakannya, makanan itu jatuh dari sumpit karena sumpit itu terlalu panjang. Ia mencoba lagi, namun kembali gagal. Ia tidak dapat makan makanan itu. Ini karena orang-orang yang dikirimkan ke neraka, mereka sangat mudah marah. Mereka mulai memukul satu sama lain dengan sumpit mereka dan akhirnya terjadi pertengkaran besar. Jadi, mereka tidak dapat makan apapun dan meskipun mereka mencoba untuk makan dengan sumpit panjang itu, selalu terjadi pertengkaran. Inilah alasannya kenapa mereka kelihatan kurus dan marah.

Sedangkan di surga, ketika seseorang ingin mengambil makanan didepannya dengan sumpit panjang, ia dapat memakannya, karena mereka orang-orang yang dikirimkan ke surga, mereka sangat penuh welas asih. Ketika seseorang ingin memakan sesuatu, orang yang lain akan berkata, “Jangan khawatir aku akan melayanimu, apa yang ingin kamu makan ? Ia pun berkata, aku ingin makan yang ini, orang yang satu lagi kemudian mengambil makanan yang diinginkan dengan sumpit panjang itu dan membawanya ke mulut orang yang menginginkannya. Jadi, mereka dapat memakannya. Kemudian orang yang telah dilayani bertanya, kali ini aku yang akan melayanimu. Apa yang kamu ingin makan ? orang itu berkata, saya mau yang ini, kemudian orang yang pertama mengambilnya dan membawanya ke mulut orang tersebut dengan sumpit yang panjang itu. Setiap orang di surga melakukan hal itu. Jadi, mereka dapat makan apapun yang mereka ingin makan. Inilah alasan kenapa orang-orang di surga kelihatan sehat dan bahagia.

Lingkungan disekitar kita dapat dirubah dengan mudah sesuai dengan pikiran kita. Jika pikiran kita serakah dan pemarah, kita akan jatuh dalam neraka seketika meskipun kita masih hidup. Jika hati kita dipenuhi oleh rasa welas asih kepada orang lain; kita telah berada disurga. Cerita ini mengajarkan kita bahwa kita harus mempunyai rasa welas asih, hati seperti Sang Buddha.

Selanjutnya, dimanakah surga dan neraka itu ? Saya ingin membagi beberapa kutipan kalimat dari pendiri kita, Nichiren Daishonin. Jawaban mengenai pertanyaan itu ditulis dalam kutipan surat yang ditulis oleh pendiri kita dalam tulisan Beliau di Omosu Dono Nyobo Gohenji, “Jika sekiranya kita bertanya dimana Surga atau dimana Neraka, beberapa sutra menyatakan bahwa neraka itu adalah jauh dibawah bumi, yang lain menyatakan Tanah Suci Buddha itu terletak disebelah barat. Namun, kebenaran sesungguhnya keduanya baik neraka maupun surga ada didalam tubuh kita yang setinggi lima kaki ini.” Ini dapat dikatakan bahwa neraka itu ada didalam pikiran kita ketika seseorang meremehkan ayahnya dan melalaikan ibunya. Sebagaimana halnya bunga Teratai membawa biji dan bunga sekaligus, kita mempunyai Buddha dalam pikiran kita. Ketika pendiri kita, Nichiren Daishonin mempelajari semua Sutra Mahayana, Ia menemukan hal tersebut. Keduanya baik neraka dan surga ada tidak dimana-mana, tetapi dalam badan kita. Dalam Buddhisme, kita tidak hanya mempunyai neraka dan surga dalam pikiran kita tetapi terdapat sepuluh dunia; dunia neraka, dunia kelaparan, dunia binatang, dunia kemarahan, dunia manusia, dunia surga, dunia sravaka, dunia pratyekabuddha, dunia bodhisttva dan dunia Buddha. Ketika kamu marah tanpa alasan yang jelas, kamu berada dalam dunia neraka. Ketika kamu serakah, kamu ada didunia kelaparan. Ketika kamu bertingkah seperti seekor binatang, kamu ada didunia binatang. Ketika kamu berkelahi satu sama lain, kamu ada di dunia kemarahan. Ketika kita berada dalam ketenangan, kita sedang ada di dunia manusia. Ketika kamu merasa gembira, kamu ada di dunia surga. Ketika kamu mendengarkan ajaran Sang Buddha dan merasa gembira, kamu ada di dunia sravaka. Ketika kamu mencapai Penerangan dengan diri sendiri, kamu ada di dunia pratyekabuddha. Ketika kamu terlibat dalam hal menolong dan membimbing orang lain, kamu ada di dunia bodhisattva. Ketika kamu mencapai Penerangan Agung dan membimbing orang lain ke jalan Buddha, kamu berada di dunia Buddha. pikiran kita selalu bergerak diantara kesepuluh dunia itu. Jika kamu dengan cermat mengamati pikiran kita dalam kehidupan sehari-hari, kamu akan mengenal dengan baik kesepuluh dunia ini.

Hal yang penting ialah kita harus berusaha untuk tinggal lebih lama di dunia yang baik. Kamu tahu mana dunia yang baik dan buruk ? Saya akan menjelaskan hal itu. Kita harus dapat tinggal didalam Dunia Bodhisattva atau Dunia Buddha sepanjang waktu, ini adalah yang terbaik. Namun, kita adalah manusia, sewaktu-waktu kita bisa marah, atau bertengkar satu sama lain. Ketika kita merasa demikian, berpikirlah agar segera keluar dari dunia buruk itu sesegera mungkin dengan menyebut Odaimoku “Namu Myoho Renge Kyo. Gassho.